Tuesday, September 4, 2012

#2 hidayah bukan hakmu

,
Bismillah..


Ya Allah, saya tak pernah bosan untuk mengatakan bahwa kebahagiaan terbesar di dunia adalah bukan kita mendapatkan harta berlimpah, kekuasaan, ketenaran, dsb. tapi kebahagiaan terbesar yang didapatkan di dunia adalah mendapat hidayah dan taufiq dari mu. kebahagiaan terbesar adalah hidayah untuk bisa berhijrah. hijrah dari kejelekan kepada kebaikan. hijrah dari kurang baik menjadi baik. hijrah dari baik menjadi sangat baik. karena cukuplah itu mengantarkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

beruntuglah orang yang mendapatkannya. beruntunglah orang yang mengejar berusaha untuk mendapatkannya. dan beruntunglah orang yang bisa mengantarkan hidayah Allah untuk yang lainnya. berbicara hidayah, saya selalu sedih. andaikata orang terdekat, orang tersayang tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan. yang kita rasakan sebagai sesuatu nikmat tak terkira. mungkin sebelumnya berkata "ya, hidayah kan ditangan Allah. kita mah cuma berusaha". oke, garis bawahi kata berusaha . mungkin ya berusaha. tapi jangan-jangan cuma asal usaha. tak sepenuh hati. tak segenap hati. cuma setengah. akhirnya hidayah turunnya ga sempurna. astafirullah..mungkin usaha kita perlu berusaha lagi. dalam arti mengevaluasi usaha dari setiap yang kita lakukan. dan jangan lupa berdoa. itu penting! yang tak mungkin bisa jadi mungkin.

tulisan ini untuk kakak saya, yang sangat saya cintai. yang saya mencintai anak-anaknya seperti anak saya sendiri.

sungguh kak, teramat besar kebahagiaanku ketika engkau berjilbab. kini, salatmu pun tak bolong lagi. kau pun menjaga anak-anakmu dengan sebaik-baiknya. aku belajar banyak darimu kak. meskipun tak 180 derajat seperti umar bin khattab. tapi untuk manusia masa kini. aku berani mengatakan kau berubah 180 derajat. dan semoga ke arah kebaikan. lagi, aku bilang, aku belajar banyak darimu kak. aku tak lebih baik darimu. darimu, meskipun kau hanya seorang ibu rumah tangga, aku beri kau 2 jempol kak. bahkan kalau aku punya lebih aku ingin menambahkan jempol hebat untukmu. siapa yang sangka? dulu, pakaianmu pendek dan ketat. setiap kita berjalan. pasti orang lain tak percaya kalau aku ini adikmu. bukan karena pakaianku yang lebih tertutup aku merasa lebih baik darimu. tidak kak. tidak sama sekali. tapi tampilan luar membuat orang berpikiran begitu. padahal tidak kak. tidak sama sekali. siapa sangka? kau yang selalu bangun siang setiap hari, kini bangun jam 4 pagi sempatkan solat dan berbenah rumah setiap pagi. sungguh, aku tak merasa lebih baik dari mu dengan mengatakan ini. tapi aku hanya ingin belajar darimu kak. dan hidayah itu menyertaimu dan kau ambil ia dengan usahamu.

siapa sangka?dahulu kita tak pernah tanya pendapat. kini, kau mulai tanya ini itu. ini itu tentang islam. kak, aku ingin engkau terus begitu. bersama menjalani hidup dengan mengikuti apa yang disukai olehNya. bersama menjalani hidup ini dengan menjauhi apa yang dibenci olehNya. kau pun mulai bertanya dan menawarkan diri "si, gw mau belajar qur'an sama lo. tapi lo sibuk banget sih" kak, senang hati ini mendengarnya sekaligus sedih. banjir sudah hati ini. meskipun tak tercurah di hadapanmu. maafkan aku kak. terkadang aku sering membuatmu kesal dan tak menuruti perintahmu. maafkan aku kak, jika ketika kau ingin belajar membaca al quran, aku yang tak ada di rumah. maafkan aku kak. belum bisa menjadi adikmu yang baik.

kak, semoga engkau senantiasa semakin belajar untuk menjadi wanita sholihah. begitupun juga dengan diriku. banyak sekali perubahanmu yang semakin membuatku belajar akan pentingnya hidup ini. semoga nanti kelak kita dipertemukan disurgaNya. semoga hidayah selalu menyertai kita. hidayah memang yang punya hak memberikan cuma Allah kak. tapi sama-sama kita berusaha semoga akhirnya kita berhak mendapatkan hidayah itu karena usaha kita. kak, ana uhibbuki fillah :')




0 comments to “#2 hidayah bukan hakmu”

Post a Comment

 

Simplicity Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates