Tuesday, December 6, 2011

sedih cinta tak terbalas

,
malam itu ku sms semua kontak grup yang ada di ponsel genggamku. namanya “menti smpn9″. ku rangkai kata-kata yang menjadi kalimat singkat selayaknya dalam sms. intinya “aslm. adik2, besok kita mentoring ya, kali ini kita belajar bareng yuk :D . gimana kalo kita belajar matematika?” begitulah pesan singkatku pada mereka dalam alat elektronik “canggih” masa kini. kenapa kali ini mentoring jadi belajar bareng? karena pekan esoknya pesta serangkaian menjawab soal telah tiba selayaknya dalam sebuah pendidikan formal biasanya yang dikenal dengan ujian tengah semester. dan kenapa matematika? karena banyak keluhan tentang pelajaran itu ketika ku bertanya gimana kabar sekolah, adakah masalah tentang akademis?rata-rata kebanyakan mengeluh pada pelajaran yang “katanya” membuat otak keriting.

oke sebagian setuju. sebagian bukannya tidak stuju, tapi karena bentrok dengan jadwal renang dari sekolah katanya. awal hati ku urungkan niat untuk datang di esoknya karena banyak sebagian yang berhalanga hadir -ya- karena alasan renang katanya. tapi ku pikir, kan sebagian ini yang tidak bisa. kasihan kalo yang lain bisa tapi ternyata aku malah tidak datang dengan anggapan banyak sebagian yang tidak bisa pula. aku azzamkan untuk tetap langkahkan kaki esok belajar bareng bersama adik-adik itu, mungkin lebih tepatnya -mengajar- sedikit ilmu yang ku punya tentang pelajaran matematika SMP. tidak peduli meski hanya, dua atau tiga saja yang datang. karena takut-takut ada yang ingin sekali benar-benar belajar tentang pelajaran itu.
paginya ku kirim sms reminder sekaligus konfirmasi bahwa jam 10 akan ada belajar bareng. ada beberapa yang membalas dengan ramah dan menyenangkan hati. ada yang membalas dengan penolakan lembut. dan ada yang tidak membalas. tak masalah, selama ada yang ingin belajar aku akan berangkat. pekerjaan rumah telah selesai. aku pun rapi-rapi dan siap untuk caw…

setibanya disana, kernyitan dahi mulai menyapa diriku. aku heran. tumben sekolahnya sepi tidak seperti biasa. hmm, apa mungkin senin mau UTS ya -gumamku dalam hati-. tak peduli aku langsung masuk gerbang ku lihat sesorang mencoba masuk lewat pintu depan dimana seperti biasanya aku pun masuk lewat pintu tersebut. ku lihat janggal, orang itu, tidak bisa masuk. oh, dikunci. dengan santai dan tersenyum aku langsung mencari jalan lain tak melewati pintu utama itu menuju mushola. mushola yang seperti biasa dijadikan tempat sebagai sarana mentoring bagiku dan adik-adik itu. tak seperti biasanya. aku heran menatap mushola dari kejauhan, kok sepi tak seperti biasnya. tak seperti minggu-minggu sebelumnya kala kami mentoring, adik-adikku pasti datang lebih dahulu. biasanya setengah jam lebih awal dari diriku. kali ini, sunyi senyap kosong tak ada orang yang mengisi mushola itu. aku dengan santai berpikir, ah barangkali mereka belum datang -nanti pasti datang-. aku masuki mushola lalu ku duduk sejenak dan ku baca novel karangannya tere liye berjudul “moga bunda disayang Allah”. semenit, lima menit, lima belas menit  ku tunggu tak kunjung mereka datang. hmm, aneh. tumben tak seperti biasanya.

daripa aku hanya penasaran dengan rasa tungguku. ku lepas sejenak novel yang ku baca. ku ambil ponsel genggamku. ku ketik pesan singkat  ”adakah yang datang ke sekolah hari ini. pada dimana?aku sudah di mushola”. pesan itu meluncur terkirim pada sederetan kontak grup yang bernama “menti smpn9″. ok terkirim. dret..dret..ponsel ku bergetar. tanda sms baru masuk. ku baca satu persatu. dari si A “kak aku dirumah”. hah.. dengan santainya menjawab seperti itu, padahal sebelumnya bilang InsyaAllah datang. bagiku InsyaAllah 99 % datang. ok masih mencoba untuk tenang. kemudian tak berselang menit bergetarlah ponselku, dret..dret..dret..sms baru siap untuk dibaca. dari si B ” ngga tau kak pada kemana”. lagi-lagi jawaban yang kurang menentramkan hati. lantas dirimu kemana? aku bahkan menunggu balasan sms mu dari tadi malam, lalu kau baru sms ketika ku sms baru lagi dan yang bikin aku sedih kamu bilang pada pesan singkatmu itu “ngga tau kak”. ok its fine. dret..dret..dret..ponselku kembali bergetar. dari si C “kak, tadi aku ke sekolah jam 9 tapi aku ga boleh masuk terus aku pulang lagi deh”. lho?kalo kayak gitu kok ga bilang sama aku sih dek. setelah ku klarifikasi, katanya tidak bolek ke sekolah karena -mungkin- mau dipake buat UAS. hmm..kenapa tidak sms aku ketika kejadian seperti itu, kalau begitu kan aku tidak berangkat ke sekolah. aku bisa di rumah untuk menjaga keponakanku. huh, mungkin pikiran ini agak sedikit mengesalkan. dan mungkin ini salah satu letupan dari kekesalan diriku sekaligus kesedihan bagiku. atau bisa jadi aku tidak ikhlas. astagfirullah…aku mohon ampun ya Allah.

Alhasil..tidak ada yang datang. aku pun mengetik sebuah pesan singkat lagi pada mereka yang ku kirim sekaligus pada kontak grup bernama “menti smpn9″. begini intinya “hmm..sedih sih..kalo kayak gitu aku pulang aja ya..” lalu ada yang membalas “iya, maaf ya ka merepotkan :) “. aku heran, kenapa balasannya seperti itu. bukan heran dengan kata-katanya tapi aku heran dengan emoticon nya. kenapa senyum?bukankah aku sedang sedih. hal itu sebenarnya semakin membuat ku sedih. tapi aku berpikir -mungkin- dia belum mengerti menggunakan emoticon yang benar di saat situasi2 tertentu atau -mungkin- dia salah mengetik emoticon nya. ahhh…yasudahlah, aku hanya mencoba untuk tetap berhusnudzhon. sedangkan yang lain kebanyakan membalas dengan maaf  ya kak ada yang disertai alasan namun ada juga yang tidak. dan yang tidak menyertakan alasan semakin membuat hatiku banjir. Allah, pasti ada yang salah dengan diriku…

jujur, aku sedih sekali saat tak ada satupun dari mereka yang datang…
jujur, aku kesal, dan kecewa…
tapi disamping itu mungkin aku egois..
mungkin banyak salah di diriku hingga jadi seperti ini. Allah ini adalah pelajarn bagiku..
atau mungkin aku belum sepenuh cinta..
cinta adalah memberi serta tak perlu kau hiraukan balasan.
ketika aku mencoba untuk memberi, rasanya sakit ketika tak ada balasan dari mereka. mereka adik-adikku yang  satupun tidak menunjukkan batang hidungnya.

tapi seandainya mereka tahu. aku ingin sekali mereka kelak yang membawa perubahan besar pada negeri ini.
perubahan yang membanggakan dari negri yang sudah carut marut ini. aku ingin mereka semua bisa begitu.
Hingga ku rela mulai dari kecil datang setiap pekan (meskipun terkadang ada yang bolongnya) ke sekolah, sekolah menegah pertamaku tercinta. atau jangan-jangan aku belum ikhlas hingga aku merasa sedih dan kecewa atas ketidakdatangan mereka. astagfirullah..ampuni aku ya Rabb.

Namun, hingga pada akhirnya seringkali ku berbisik pada hati kecilku “apakah aku bisa membuat mereka seperti itu?”setidaknya memberikan mereka jalan lewat diriku untuk mendapatkan hidyahMu. hidayahMu yang semakin membawa mereka pada kebaikan. kebaikan dan kebaikan. hingga setiap senti yang ada pada mereka pun nantinya hanya menjelma berupa kebaikan dan kebaikan.
Allah, ku mohon curahkanlah selalu hidayahMu kepada kami semua. janganlah Kau mengahalangi hidayahMu untuk mereka karena kehinaanku ya Rabb..jangan..jangan..jangan..
berikanlah mereka yang terbaik menurut kacamata Engkau yang Rabb. sungguh aku mencintai mereka, meski terkadang sakit tak mendapat balasan dari mereka walau hanya sekedar balasan berupa sms.
Ikatkanlah hati-hati kami hanya karena Mu ya Allah..

#pelajaran berharga: ujian keikhlasan#

depok, 3 desember 2011

0 comments to “sedih cinta tak terbalas”

Post a Comment

 

Simplicity Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates