hati ini betapa rindunya bersama kalian
kali ini betapa kejamnya dunia yang telah memisahkan kita
bermuka manis akan pertemuan, akhirnya tak sampai hati memisahkan
apa maunya, apa maksudnya...
saat ini ingin sekali berbincang dengan kalian
mimik, gerak, ekspresi, suara, sampai aroma terasa hangat dalam bayangan
kejamnya dunia yang menepis kehangatan hingga kini dingin dalam kesunyian
sunyi itu membungkus kalbu saat ini, membuat demam hingga menggigil dengan gigi bergemeletuk
ke dokter barangkali belum ada solusi tentang apa obatnya, cuma saran coba tanya pada hati
kalau tanyakan pada hati sebenarnya sudah ada jawabnya
pasti jawabnya ingin bertemu
ya, pertemuan itu bagai obat perpisahan jasad yang tak kunjung bersanding
kejamnya dunia hingga caci maki berkoar terus mengumpat di bumi hingga ke langit
apa maunya, apa maksudnya
ternyata, baru tau..
itu ujian keimanan dalam kebersamaan
kebersamaan yang kini tersayat oleh perpisahan
akankah beratus bahkan beribu kata yang terucap dalam kebaikan yang bersama dilantunkan
terus menerus bersama jasad dan hati hingga hembusan terakhir dunia menguap bersama ruh ke langit
atau hanya angin lalu saja yang membawanya entah kemana tak jelas arahnya..
simple dari kejamnya dunia yang ternyata mengajarkan kebijaksanaan dalam hati
bahwa pertemuan atas takdirNya dan perpisahan kini atas takdirNya pula
namanya juga dunia tak akan ada yang abadi termasuk dengan kebersamaan ini
yang kekal akan kebersamaan ini hanyalah jika kamu dan aku melandaskannya atas nama Iman
hingga hati menyatu meski jarak memisahkan
kali ini, lagi-lagi yang ku pahami, semoga pertemuan dan perpisahan memang karenaNya
bertemu dan berpisah karena Allah...
terima kasih kejamnya dunia akan kebijaksanaan yang telah terajarkan dalam kehidupan
#ditulis saat debat publik PEMIRA FIK UI
#ditulis saat bada mahgrib, wajah dan nama kalian terlukis dalam memori otak terdalam
#ditulis untuk memenuhi hasrat rindu bersama kalian
Depok, 06 Desember 2011
logo_standarisasi_fppi_vertical_copy_2
11 years ago